Klinik Usaha : Tips Kasih Modal Usaha Untuk Orang Terdekat Kita
Bingung Kasih Modal Untuk Anak atau Istri atau Suami?
Kiat Memberikan Modal dengan Tanggungjawab dan Pilih Usaha
yang Tepat
Oleh : Soeksmono Atmowardojo
Kadang ada keinginan untuk pasangan kita yakni suami, istri,
atau anak agar bisa lebih maju, mandiri, dan ikut membantu keuangan keluarga.
Tak jarang pula karena entah kurangnya kedisiplinan, gaya hidup, atau
ketidaktahuan bagaimana cara mengurus suatu usaha maka uang yang seharusnya
jadi modal, ikut habis. Lebih mengesalkan lagi di saat modal habis dengan
mudahnya mereka minta uang lagi untuk modal, lhah? Yang kemarin yang sudah
diberikan untuk modal, kemana habisnya? Untuk apa? Bukankah yang namanya modal
itu harus tetap ada? Syukur bisa berkembang dan terus bertambah besar, itu yang
selalu diharapkan oleh para pengusaha.
Selalu terasa pusing dan kesal, kalau modal yang diberikan
untuk usaha selalu habis. Kiat apa yang bagus ya agar modal yang sudah kita
berikan bisa digunakan lebih berhati-hati dan penuh tanggung jawab? Berikut ini
tips untuk memberikan modal dengan penuh tanggungjawab :
Berikan modal berupa
Logam Mulia
Mulai sekarang, ganti uang dengan logam mulia, kita bisa
membeli logam mulia di pegadaian, bahkan ada fasilitas untuk membeli dengan
cara menyicil. Berikan logam mulia untuk pasangan, khususnya kaum perempuan
(istri) lebih suka diberikan logam mulia. Lhah kok logam mulia?
Sampaikan ke istri, gadaikan itu logam mulia ke pegadaian,
hasil uang pegadaian dijadikan sebagai modal. Tolong uang gadai sebagai uang
modal harus dikembalikan atau dicicil, agar logam mulia yang jadi jaminan
pegadaian tidak hilang dilelang. Biasanya para kaum perempuan merasa sayang
kalau sampai emasnya hilang. Dan sisi baiknya yang lain, bunga pegadaian
sangatlah rendah, dan biasanya dibayar setiap 4 bulan. Jadi kalau sampai duit
habis, tanyakan saja apakah logam mulia yang di pegadaian apakah sudah ditebus?
Pilih usaha yang
kandungan nilai investasinya (alat kerja) lebih dari 60% (dominan) dibandingkan dengan modal
Mau buat usaha sampingan? Untuk anak istri atau suami yang
belum punya pengalaman usaha, usahakan cari usaha yang nilai investasinya (baca: alat kerja) lebih
besar daripada nilai modalnya. Contoh usaha yang nilai investasinya lebih besar
daripada modal, yakni antara lain :
- Cuci laundry
- Cuci motor dan atau mobil
- Usaha jasa pengetikan dan terjemahan
- Usaha minuman dingin
- Dan masih ada beberapa lagi.
Bisa dikatakan modal untuk usaha di atas, tidak “seberapa”,
yang lumayan nilai investasinya. Contoh untuk usaha cuci laundry, keluar biaya
untuk beli mesin cuci, mesin pengering, dan seterika. Modalnya apa saja siy?
Kan “hanya” deterjen, pulsa listrik, rekening air, dan pewangi. Katakanlah
modal itu masih bisalah dibebankan pada uang gaji kepala keluarga sebagai
karyawan, baiknya siy anggota keluarga yang urus usaha itu bisa kelola modal
dengan baik jadi tidak membebankan pada gaji.
Belikan barang
kesukaan yang sekiranya dapat diagunkan untuk modal
Barang yang jadi idaman atau kesukaan, akan disayang sekali
dan sangat dijaga jangan sampai hilang. Rumah, mobil, atau motor apabila sampai
dijaminkan untuk memperoleh modal maka orang yang menjalankan usaha tersebut
sudah pasti akan berhati-hati. Sebaiknya rumah atau kendaraan yang diagunkan
adalah bukan aset utama, namun aset yang sifatnya sekunder. Akan sangat
beresiko apabila yang dijaminkan sebagai modal adalah aset utama. Misal, rumah
satu-satunya untuk ditinggali oleh keluarga dan kemudian diagunkan untuk modal
usaha. Ditambah usaha tersebut adalah usaha pertama yang akan dirintis, ini
akan sangat beresiko. Apabila sampai terjadi kegagalan kredit, maka rumah akan
disita, dan mulai kontrak tempat tinggal. Semoga ini jangan sampai terjadi.
Berikan modal kecil
terlebih dulu sebagai media belajar
Usahakan jangan langsung antusian, percaya, dan seakan anak,
suami, atau istri bisa diandalkan dalam usaha yang akan dijalankannya. Mintalah
pembuktiannya terlebih dahulu, dengan memberikan modal yang kecil (baca:
terjangkau) terlebih dulu. Berikan kepercayaan, semangat, dan ingatkan bahwa
uang tersebut bukan pemberian cuma-cuma, karena kita juga pinjam. Apabila ada
kemampuan dan kenyataan bahwa uang modal itu bisa dikembalikan maka tak ada
salahnya coba lebih tinggi sedikit, dan terus begitu. Dengan demikian, rasa
tanggungjawab untuk mengembalikan modal ada dan akan terus tumbuh seiring
dengan tumbuhnya usaha yang dijalankan.
Lakukan kompensasi
Kadang kita sebagai karyawan secara berkala menikmati
kenaikan jabatan, sehingga berujung adanya tambahan tunjangan atau kenaikan
gaji. Nah, momen ini yang pas disampaikan ke keluarga yang sudah memiliki niat
untuk menjalankan usaha. Katakan pada anak, suami atau istri, bahwa uang saku
atau uang belanja ikut naik. Kalau anak, suami, atau istri mau usaha dan butuh
modal, sampaikan ke mereka boleh-boleh saja, namun tiap bulannya kena potongan
untuk uang angsurannya. Sehingga uang saku atau belanja yang naik tersebut
relatif tidak terasa untuk dilakukan pemotongan.
Inilah 5 tip dan trik memberikan modal ke anggota keluarga,
usahakan tetap kontrol dan berikan perhatian pada usaha yang mereka jalankan,
yang artinya mereka merasa diperhatikan. Jangan hanya memberikan uang untuk
modal semata, dengan adanya perhatian, kita berikan dukungan dan semangat,
anggota keluarga yang menjalankan usaha merasa dirinya diperhatikan dan lebih
terpacu untuk melakukannya penuh tanggung jawab.
------------------------------------------------------------------------------
Penulis merupakan penggiat dan pemerhati masalah-masalah
UMKM. Sampai saat ini terus mengisi kegiatan pelatihan para pengusaha UMKM. Penulis dapat
dihubungi via email : monocinde@gmail.com
HP 085322879799