Usahaku Bertambah, Untungku Berlimpah
Usahaku Bertambah,
Untungku Melimpah
Oleh :
Soeksmono Atmowardojo
Ingin
keuntungan usaha bertambah? Ya, sebagian besar pengusaha pasti spontan menjawab
bahwa mereka menginginkan keuntungan usahanya terus bertambah. Lalu, bagaimana
caranya? Secara garis besar, ada 2 cara untuk menambah keuntungan, yaitu :
1. Menekan
biaya usaha,
2.
Meningkatkan penjualan.
Dan
biasanya, setelah biaya usaha berhasil ditekan tetapi peningkatan keuntungan
hanya sedikit, maka upaya meningkatkan penjualan akan menjadi pilihan yang
sangat tepat. Meningkatkan penjualan ada banyak cara, tetapi pada tips dan
panduan usaha kali ini, kami akan ketengahkan cara menambah keuntungan dari peningkatan
penjualan melalui usaha tambahan. Usaha tambahan...? Ya, usaha tambahan apabila
dikelola dengan tepat, bisa membuat untung berlipat. Selanjutnya, yang perlu
dipikirkan jika ingin membuat usaha tambahan adalah :
Ketersediaan
modal,
Cara mengelolanya,
Dan cara
menghitung keuntungan usaha
Jangan
sampai usaha tambahan mengganggu usaha utama. Justru sebaliknya, harus
diupayakan usaha tambahan mendukung usaha utama. Berikut akan dibahas bagaimana
tahapan merintis usaha tambahan:
1. Cari jenis usaha tambahan yang
membutuhkan modal terjangkau
Sangat
disarankan, jika ingin membuka usaha baru yang akan dijadikan usaha tambahan,
pilih yang tidak memerlukan modal besar. Untuk mengujinya, gunakan 10 % dari
modal usaha utama. Jika modal usaha utama sebesar 1 juta rupiah per bulan, maka
maksimal untuk uji coba usaha tambahan adalah
sebesar Rp
1.000.000,- x 10 %, yaitu Rp 100.000,- per bulan
2. Pilih jenis usaha yang mudah
pengelolaannya
Yang
dimaksud mudah disini adalah:
Mudah
membagi waktu usahanya, PASTIKAN waktu untuk menjalankan usaha tambahan tidak
mengganggu usaha utama. Akan lebih baik jika waktunya saling mendukung. Misal,
usaha tambahan isi ulang pulsa elektrik yang dapat dijalankan bersamaan dengan
usaha warung kelontong atau bengkel.
Mudah
pengadaan barang atau jasanya, misal pengadaannya dekat dengan tempat usaha
utama.
Mudah
menjalankannya, misal tidak perlu keahlian khusus.
Mudah
memasarkan atau menjualnya. Pilih barang atau jasa yang dibutuhkan banyak
orang.
3. Rencanakan dan hitung dengan
cermat keuntungannya
Ya,
rencanakan dan hitung, kapan modal kembali dan kapan untung mulai diraih. Berikut
contoh sederhana merencanakan dan menghitung keuntungan usaha tambahan
penjualan isi ulang pulsa elektrik :
Kebutuhan
modal : Rp 100.000,-
Rencana
keuntungan : 10% dari harga modal per nominal pulsa
Rencana jual
minimal : 10 pulsa per hari dengan nominal 5 ribu
Misal, harga
modal pulsa nominal 5 ribu sebesar Rp 6.000,-
Maka, modal
yang dikeluarkan baru bisa kembali pada hari ke: Rp. 100.000,- / (10 pulsa x Rp
6.000,- x 10%) = 17 hari
Dari rencana
di atas, tentu penjualan minimal 10 pulsa dengan nominal 5 ribu per hari harus
diupayakan agar untung diraih setelah hari ke-17. Bagaimana? Apakah sudah
terbayang jenis usaha tambahannya nanti?
Jika belum
terbayang, beberapa contoh usaha tambahan berikut mungkin bisa dipertimbangkan
untuk mendampingi usaha utama :
- Hanya bermodalkan telpon seluler, ya usaha pulsa, token listrik, pembayaran PDAM, atau biasa kita kenal dengan Payment Online.
- Hanya bermodalkan colokan listrik dan beberapa kabel, usaha pengisian aki.
- Bermodalkan air seperti cuci motor dan ganti oli atau air isi ulang untuk air minum. Search di google, banyak paket usaha seperti ini yang ditawarkan, dari yang di bawah 10 juta rupiah sampai 20 juta rupiah ke atas.
- Usaha gorengan, hanya bermodalkan wajan, minyak goreng, dan sayuran serta tepung.
- Search di google mengenai usaha makanan berwaralaba, banyak sekali ragamnya, tentunya modal terjangkau dan pengelolaan mudah.
Selamat
mencoba ya ….
------------------------------------------------------------------------------
Penulis merupakan penggiat dan pemerhati masalah-masalah
UMKM. Sampai saat ini terus mengisi kegiatan pelatihan para pengusaha UMKM. Penulis dapat
dihubungi via email : monocinde@gmail.com
HP 085322879799
Tidak ada komentar