Menyiasati agar Cicilan Pinjaman Selalu Lancar



Bayar Cicilan Pinjaman Lancar?
Bagaimana Caranya?!!

Oleh : Soeksmono Atmowardojo

Pertanyaan itu yang sering terlintas dibenak kita bukan? ”Bagaimana caranya agar lancar membayar cicilan pinjaman”. Selama ini, yang terjadi malah kita kebingungan membayar tagihan cicilan ketika sudah jatuh tempo. Kalau sudah begitu, apa yang bisa dilakukan?

Cari pinjaman lagi? Apakah itu cara yang tebaik untuk usaha kita? Jika kita memiliki tanggungan cicilan pinjaman, harusnya kita memasukkan kebutuhan itu kedalam kebutuhan rutin usaha yang disisihkan tiap kali mendapatkan hasil jualan. Namun, kenyataan saat ini, jarang sekali kita melakukan hal tersebut. Padahal sangat mempengaruhi kelanjutan usaha kita, karena jika saatnya membayar cicilan, kita tidak punya uang , kita akan mengambil modal usaha. Pastinya hal ini akan mempengaruhi usaha kita. Jika hal tersebut hanya terjadi sekali sih mungkin belum terasa ya akibatnya. Lain halnya jika hal tersebut terjadi berulang kali. Bisa-bisa usaha kita bangkrut karena kelalaian menyisihkan uang untuk membayar cicilan pinjaman.

Tentunya hal itu tidak ingin terjadi pada usaha kita bukan. Oleh karena itu, kita harus pandai mengatur keuangan usaha agar tidak terlantar pembayaran cicilan pinjamannya. Lalu bagaimana agar kita lancar membayar cicilan pinjaman? Apa-apa saja yang harus dilakukan ya? Penasaran?!!

Untuk menjawab pertanyaan diatas, kita akan paparkan langkah praktis melakukan pengaturan keuangan agar lancar membayar cicilan.
1. Tentukan kapan dan berapa besar tiap kali menyisihkan cicilan
a. Menyisihkan cicilan disesuaikan dengan berapa besarnya pinjaman dan kapan jatuh temponya. Jika pembayaran pinjaman sebulan sekali, maka sisihkan cicilan selama 1 bulan dengan besaran yang telah dibagi selama 1 bulan.
b. Selanjutnya cicilan disisihkan pada saat pendapatan diperoleh. Jika pendapatan diperoleh setiap hari, maka cicilan juga disisihkan setiap hari.
c. Cicilan yang disisihkan [CS] diperoleh dengan membagi besarnya cicilan tiap bulan [BC] dengan jumlah hari usaha [HU]. 
Misalnya saja,
Besarnya cicilan per bulan = Rp 1.050.000,-
Jumlah hari usaha = 25 hari
Cicilan yang disisihkan [CS] = Rp 1.050.000 = Rp 42.000,- [A]
                                           25
Artinya setiap hari kita harus menyisihkan Rp 42.000,- untuk membayar
cicilan per bulan.
2. Hitung target pendapatan harian
Untuk menentukan target pendapatan harian, terlebih dahulu hitung semua kebutuhan harian yang harus dipenuhi.
Kebutuhan harian yang harus dipenuhi terdiri dari :
a. Modal dagang
b. Kebutuhan rutin usaha (cicilan)
c. Kebutuhan rutin keluarga
d. Biaya perawatan peralatan
Sebagai contoh perhitungan, dapat kita lihat usaha beras dengan omzet per 100 kg beras.


Total kebutuhan/hari = [A] + [B] + [C] + [D]
= 42.000 + 566.000 + 55.000 + 547.93
= Rp 663.547,93
Untuk menghitung target pendapatan/hari, kita harus jumlahkan total kebutuhan/hari dengan keuntungan yang diinginkan. Misalnya saja, keuntungan yang diinginkan adalah 10 % dari total kebutuhan.
Jadi target pendapatan/hari        = Rp 663.547,93 + [Rp 663.547,93 X 10 %]
= Rp 729.902,72 dibulatkan Rp 730.000,-
Jadi minimal pendapatan per hari yang harus diperoleh adalah Rp 730.000,-
Sedangkan total penjualan/hari sesuai dengan omzet adalah
Jumlah terjual = 100 kg
Harga/kg = Rp 6.500,-
Total penjualan/hari = 100 kg X Rp 6.500 = Rp 650.000,-
Dari perhitungan diatas, ternyata target minimum pendapatan lebih besar dari pada penjualan per hari.

Kekurangan pendapatan/hari = Rp 730.000 - Rp 650.000 = Rp 80.000,-
Nah, jika terjadi demikian, apa yang harus kita lakukan? Biasanya malah mengambil jatah pembayaran cicilan untuk menutupi kekurangan kebutuhan harian. Itulah yang menyebabkan mengapa kita tidak lancar membayar cicilan pinjaman. Tentunya hal tersebut sangat tidak diharapkan bukan. Mengapa? Karena jika terlambat membayar angsuran pinjaman, kita wajib membayar denda keterlambatan pembayaran sehingga beban angsuran semakin besar.

Ada 2 pilihan untuk mengatasi masalah diatas .

Menghemat kebutuhan harian.
Kebutuhan yang bisa dikurangi adalah kebutuhan rutin keluarga.

Tingkatkan pendapatan harian.
Pilihan inilah yang lebih dianjurkan. Lalu bagaimana caranya? Nah kiat praktis untuk meningkatkan pendapatan dengan cara menambah pembeli bisa Anda baca buku-buku yang berkaitan dengan materi pemasaran. Atau bisa juga update terus pengetahuan dengan mambaca materi di blog ini.

Dari paparan diatas, diharapkan kita bisa mengatur keuangan. Jika sudah tahu berapa besar dana yang harus disisihkan, simpan dengan menggunakan celengan sederhana, bisa berupa amplop atau kaleng bekas.

Cicilan lancar menggambarkan usaha Anda maju...



-------------------------------------------------------
Penulis merupakan penggiat dan pemerhati masalah-masalah UMKM. Sampai saat ini terus mengisi kegiatan pelatihan para pengusaha UMKM. Penulis dapat dihubungi via email, yakni monocinde@gmail.com

 

Tidak ada komentar