Keluhan Pembeli, Hadiah Bagi Kita
Keluhan
Pembeli, Hadiah Bagi Kita
Oleh
: Soeksmono Atmowardojo
Setujukah
dengan pernyataan diatas? Keluhan atau
komplain pembeli adalah hadiah untuk kita. Bagaimana kita bisa tahu dengan
kekurangan pelayanan kita, kalau bukan dari komplain atau kritikan pembeli.Harapannya,
dari keluhan atau komplain itulah, kita tahu apa kekurangan kita dalam melayani
pembeli, selanjutnya bagaimana memperbaikinya dan membangun usaha menjadi lebih
baik.
Tetapi apa yang biasa kita lakukan jika
ada keluhan dari pembeli ? Acuh saja? Atau malah bingung menghadapinya ?
Kadangkala kita tidak terima atau bahkan marah kepada pembeli jika ada yang
mengeluh atau mengkritik barang dagangan atau pelayanan kita. Jika sudah
begitu, apakah pembeli mau datang kembali untuk belanja di toko kita ?
Tahukah Anda, bahwa orang yang puas dengan
pelayanan kita, mereka akan menyampaikan ke 8 orang, sedangkan orang yang tidak
puas akan menyampaikan ke 22 orang. Jadi, betapa besarnya pengaruh pembeli yang tidak puas dengan pelayanan
kita bukan?
Kalau seperti itu, apa yang perlu kita
lakukan ?
• Apa yang kita siapkan untuk menangani
keluhan dari pembeli ?
• Apakah kita sudah merancang bagaimana
cara menangani keluhan pembeli ? Jika belum, kita tidak akan tahu bagaimana
cara mengatasi keluhan pembeli.
Kali ini kita akan membahas
langkah-langkah untuk menangani keluhan dari pembeli.
1. Dengarkan keluhan pembeli dengan baik
dan sabar.
• Dengarkan dan pahami apa yang
disampaikan pembeli tentang keluhannya.
• Tidak menyela komplain dari pembeli.
Coba lihat kasus dibawah ini :
Pembeli tersebut mengeluhkan produk kita
yang sudah kadaluwarsa dan tidak layak jual.
2. Tanggapi keluhan dengan positif
Bagaimana tanggapan positif melalui ucapan
?
• Berikan tanggapan yang tidak menyinggung
perasaan pembeli seperti :
”Sebentar ya bu, bisa saya lihat dulu
barangnya?”
• Anda bisa melakukan pemeriksaan terhadap
kebenaran dari keluhan / komplain pembeli.
Bagaimana jika komplain tersebut tidak
benar? Apa yang kita lakukan?
• Berikan bukti bahwa komplain tersebut
tidak benar
• Sampaikan bukti tersebut dengan sopan
dan tidak menyinggung perasaan pembeli. Anda bisa gunakan kalimat seperti
dibawah ini :
”Maaf bu, bisa ibu lihat, disini tertulis
tanggal kadaluwarsa untuk susu ini
adalah 1 Maret 2012, jadi hari ini belum kadaluwarsa...”
3. Menindaklanjuti keluhan pembeli
• Sampaikan permintaan maaf atas kesalahan
kita seperti contoh dibawah ini :
”Oya bu, ini sudah kadaluwarsa, maaf ya
bu. Ini saya ganti barang dengan
yang baru”
• Jika usaha kita perdagangan, segera
ganti barang yang rusak tersebut.
Jika jenis usaha kita jasa, berikan
penawaran khusus untuk kunjungan berikutnya (diskon harga atau hadiah). Jika
punya karyawan, ajarkan langkah-langkah penanganan komplain diatas kepada
karyawan. Mengapa? Hal ini agar setiap orang dapat menangani komplain dan
melayani pelanggan dengan baik.
Oleh karena itu, komplain merupakan hadiah
yang sangat berharga untuk perkembangan usaha kita. Namun bagaimana jika kita
tidak pernah mendapatkan komplain, karena tidak semua pembeli akan menyampaikan
komplainnya langsung kepada kita. Apa yang bisa dilakukan agar kita tetap mendapatkan
masukan dari pembeli untuk memperbaiki usaha kita ?
Kita bisa lakukan:
1. Sediakan kotak saran sebagai sarana
untuk menampung keluhan dan masukan pelanggan.
2. Perhatikan pelanggan yang sedang
belanja atau menikmati pelayanan dengan tidak berlebihan.
3. Bila memungkinkan, tanyakan kepada
pelanggan yang bersangkutan dengan cara yang sopan, misalnya seperti pada
contoh dibawah :
”Maaf bu, bagaimana makanannya ? apa ada
yang kurang ?”
Layaknya tanaman yang harus disiram dan
dipupuk supaya berbunga dan berbuah. Usahapun juga demikian, dengan adanya
komplain dari pembeli, diharapkan dapat dijadikan sebagai pupuk untuk usaha
agar tumbuh dan berkembang. Harapannya, hal yang sudah pernah
dikritik/dikomplain tidak lagi terjadi untuk kedua kalinya dan dijadikan
pembelajaran untuk meningkatkan pelayanan dan kualitas usaha. Bersyukurlah
dengan adanya kritik dan komplain, sehingga kita mendapatkan kesempatan untuk
memperbaiki usaha.
-----------------------------------
Sumber :
Roslyn Queeley, Loyalitas Pelanggan dan Word of Mouth
Marketing, Ide Bisnis edisi 07 Des 2010
Penulis merupakan penggiat dan pemerhati
masalah-masalah UMKM. Sampai saat ini terus mengisi kegiatan pelatihan para pengusaha UMKM.
Penulis dapat dihubungi via email, yakni monocinde@gmail.com
Tidak ada komentar