Usahaku Berkah, Suksespun jadi Barokah
Kisah Kemandirian Usaha Bapak Haji
Suhada yang Dimulai dari Hasil Pembelajaran Pengalaman Orang Lain
Oleh: Soeksmono Atmowardojo
Tak banyak orang
akan menyangka penampilan pengusaha sukses ini dulunya pernah menjalani profesi
tukang becak, meski hanya selama 4 tahun. Bapak dari 6 anak yang lahir pada
tanggal 17 November 1957 ini menjalani kehidupannya dengan penuh kesabaran,
mengais rejeki sampai ke pulau seberang pun telah pernah dilakukan. Pekerjaan
“kasar” dan “kotor” dijalani dengan penuh keikhlasan, doa, dan selalu berusaha
belajar apa yang telah diperoleh setiap harinya.
Apapun yang dilakukan oleh
pengusaha sukses bernama Bapak Suhada ini selalu didukung oleh istri dan
anak-anaknya, bahkan istrinya membantu bekerja dengan cara berjualan makanan di
kereta api. Perjuangan istrinya pada saat itu tidak pernah dilupakan, istrinya
mulai “berangkat kerja” dari rumahnya di Ciledug, Cirebon jam 3.00 dini hari ke
Stasiun Jatibarang dan baru kembali ke rumah jam 19.00 malam.
Keadaan
mulai sedikit membaik pada tahun 1990, Pak Suhada diberi kesempatan dan
kepercayaan untuk menjadi Sekretaris Penjualan di suatu toko bahan bangunan di
Ciledug, Cirebon.
Harapan dan rasa optimis Pak Suhada untuk kehidupannya mulai
bangkit, selalu ada semangat untuk terus maju. Bekerja di toko bahan bangunan
merupakan kesempatan untuk belajar banyak hal seperti pembukuan, menghitung
persediaan barang, menetapkan harga jual, mengirim dan memesan barang, melayani
pembeli, berhubungan dengan supplier, serta tahu apa saja yang dibutuhkan oleh
para konsumen.
Krisis moneter di
tahun 1998 nampaknya berpengaruh pada toko bangunan dimana Pak Suhada bekerja,
Pak Suhada diberhentikan dan sedihnya tidak ada pesangon. Pak Suhada selalu
mengingat tanggal 1 November 1998 sebagai tanggal titik balik kehidupannya.
Dukungan istrinya untuk merelakan perhiasan emasnya dijual agar Pak Suhada
dapat memulai usaha merupakan modal yang sangat besar. Pak Suhada yakin di
balik keberhasilan ataupun kebesaran seorang pria adalah keikhlasan dukungan
dari istrinya. Hanya bermodalkan Rp. 3.020.000,- pada saat itu Pak Suhada
berani memulai usahanya dengan berjualan bambu. Sangat disyukuri oleh Pak
Suhada, keberuntungan yang merupakan berkah dan barokah dari ALLAH SWT berpihak
kepadanya, usahanya dapat dibilang sangat lancar.
Dengan omzet antara 6-10 juta
per minggunya, kurang dari 6 bulan Pak Suhada telah mampu membeli mobil bekas
untuk angkut material. Pak Suhada membuat perjanjian dan persetujuan dengan
istrinya yakni berapapun keuntungan yang diperolehnya semata-mata untuk
menambah modal dan mengembangkan investasi usahanya, sementara untuk kebutuhan
hidup sehari-hari dipenuhi oleh hasil keuntungan dari jualan makanan yang
dilakukan oleh istrinya. Namun keprihatinan yang dijalani keluarga ini tidaklah
terlalu lama, tidak lebih dari 3 tahun, apalagi sejak istrinya jatuh dari
gerbong kereta api pada saat jualan makanan.
Selama
kurun waktu 3 tahun tersebut, Pak Suhada menawarkan ke beberapa orang yang
berencana dan akan membangun rumah. Beliau juga mendekati orang-orang proyek
terutama mandor proyek dengan menawarkan harga bahan bangunan yang kompetitif.
Kepercayaan yang begitu besar dari beberapa pelanggannya tersebar dari mulut ke
mulut hingga banyak orang berani dan mau menitipkan sejumlah uang untuk membeli
bahan bangunan, namun pengambilan barangnya bisa sampai 1 atau 2 tahun
kemudian.
Baca Juga: 10 Usaha Sampingan Karyawan
Dengan cara ini pembeli atau pelanggan tidak akan terkena harga naik
karena telah menitipkan uang, sementara bagi penjual seperti Pak Haji Suhada,
sisi positifnya stok barang jadi bertambah. Nota-nota pesanan seperti ini
selalu dia simpan, sehingga di saat para pelanggan mengambil barangnya meski
sudah lama lunas, tak akan pernah lupa. Cara ini ternyata sangat disukai oleh
masyarakat sekitar Pak Haji Suhada tinggal. Kepercayaan tinggi, stok barang
jualan bertambah, dan usaha semakin maju.
Kini Pak Suhada telah
merasa cukup dengan keberhasilan usahanya, dia merasa sangat bersyukur karena
tidak hanya limpahan rejeki berupa materi dan kesehatan namun juga kepercayaan
yang diperoleh dari para mitra usaha dan langganannya. Yang di awal usaha omzet
6-10 juta per minggu, kini omzet seperti itu untuk per hari dan untuk 1 toko
material, sementara saat ini jumlah tokonya telah berkembang menjadi 4 toko. Pak
Suhada selalu mengenang masa-masa sulitnya agar bisa selalu bersyukur apa yang
telah diraihnya saat ini.
Dari hasil jerih payahnya, Pak Suhada telah mampu
memberikan modal usaha ke semua anaknya karena dia ingin anak-anaknya mampu
mandiri tanpa harus mengalami proses kehidupan ayahanda mereka. Pak Suhada
memberikan nasihat, apabila dimaknai pengalaman kehidupan orang lain maka
pembelajaran yang akan kita peroleh semakin memperkaya proses kehidupan kita.
Hal inilah yang selalu dilakukan Pak Suhada, memaknai pengalaman kehidupan
orang lain termasuk selalu memaknai perjalanan ke tanah suci yang telah
dilakukannya kembali pada tahun 2010.
Harapan dan mimpi
yang dimiliki, ingin berbagi dan berguna bagi keluarga serta masyarakat
sekitar. Ingin membangun masjid dan panti asuhan, semoga pengelola yang membantunya
nanti bisa menjaga amanahnya selalu.
Usaha toko material selama ini yang
menjadi tumpuan hidupnya, diharapkan semakin berkah dan barokah, sehingga bisa
menjadi usaha turunan buat keluarganya sampai seterusnya.
Pembelajaran yang
dapat diambil dari perjalanan kemandirian usaha Pak Suhada, antara lain :
§
Sikap jujur dan keterbukaan yang
konsisten dilakukan oleh Pak Suhada.
§
Rasa syukur, semangat, dan rasa
optimis merupakan suatu bentuk doa dan ikhtiar bagi Pak Suhada.
§
Cara titip uang belanja material
merupakan bukti usaha semakin besar dikarenakan kepercayaan yang tinggi dari
pelanggan dan bukanlah semata-mata dari modal uang yang besar.
§
Keihklasan dan dukungan keluarga
khususnya istri adalah modal yang sangat berharga.
Ciledug - Cirebon,
November 2013
*Penulis aktif melakukan trainin
bisnis umkm di seluruh Indonesia. Penulis juga aktif menulis artikel dengan
tema arsitektur dan perjalanan wisata. Penulis dapat dihubungi via email :
monocinde@gmail.com
Yuk liput usahamu agar usaha selalu eksis dan terus berkembang
Tidak ada komentar